Oleh : Bapak Mei Kartawinata
PERTAMA:
Janganlah membiarkan dirimu dihina dan direndahkan oleh siapapun, sebab
dirimu tidak lahir dan besar oleh sendirinya, akan tetapi dilahirkan
dan dibesarkan penuh dengan cinta kasih Ibu dan Bapakmu. Bahkan dirimu
itu sendirilah yang melaksanakan segala kehendak dan cita-citamu yang
seyogyanya kamu berterima kasih kepadanya.
KEDUA:
Barang siapa menghina dan merendahkan dirimu, sama juga artinya dengan
menghina dan merendahkan Ibu Bapakmu, bahkan Leluhur Bangsamu.
KETIGA:
Tiada lagi kekuatan dan kekuasaan yang melebihi Tuhan Yang Maha Belas
dan Kasih. Sifat belas kasih itupun dapat mengatasi dan menyelesaikan
segala pertentangan/pertengkaran, bahkan dapat memadukan paham dan
usaha untuk mencapai tujuan yang lebih maju, serta menyempurnakan
akhlak dan meluhurkan budi pekerti manusia.
KEEMPAT:
Dengan kagum dan takjub kamu menghitung-hitung tetesan air yang
mengalir merupakan kesatuan mutlak menuju lautan, sambil memberi
manfaat kepada kehidupan manusia, binatang dan tumbuh-tumbuhan. Akan
tetapi belum pernah kamu mengagumi dan takjub terhadap dirimu sendiri
yang telah mempertemukan kamu dengan dunia dan isinya. Bahkan kamu
belum pernah menghitung kedip matamu dan betapa nikmat yang kamu telah
rasakan sebagai hikmat dari Tuhan Yang Maha Esa.
KELIMA:
Kemana kamu pergi dan di manapun kamu berada Tuhan Yang Maha Esa selalu beserta denganmu.
KEENAM:
Perubahan besar dalam kehidupan dan penghidupan manusia akan menjadi
pembalasan terhadap segala penindasan, serta mencetuskan/melahirkan
kemerdekaan hidup Bangsa.
KETUJUH:
Apabila pengetahuan disertai kekuatan raga dan jiwanya digunakan secara
salah untuk memuaskan hawa nafsu, akan menimbulkan dendam kesumat,
kebencian, pembalasan dan perlawanan. Sebaliknya apabila pengetahuan
dan kekuatan raga serta jiwamu digunakan untuk menolong sesama, akan
menumbuhkan rasa kasih sayang dan persaudaraan yang mendalam.
KEDELAPAN:
Cintailah sesama hidupmu tanpa memandang jenis dan rupa, sebab apabila
hidup telah meninggalkan jasad, siapapun akan berada dalam keadaan sama
tiada daya dan upaya. Justru karena itu selama kamu masih hidup
berusahalah agar dapat memelihara kelangsungan hidup sesamamu sesuai
dengan kodratnya menurut kehendak Tuhan Yang Maha Esa.
KESEMBILAN:
Batu di tengah kali (sungai), jikalau olehmu digarap menurut kebutuhan,
kamu bisa menjadi kaya raya karenanya. Dalam hal itu yang membuat kamu
kaya raya bukanlah pemberian dari batu itu, akan tetapi adalah hasil
kerjamu sendiri.
KESEPULUH:
Geraklah untuk kepentingan sesamamu, bantulah yang sakit untuk
mengurangi penderitaannya. Kelak akan tercapailah masyarakat
kemanusiaan yang menegakkan kemerdekaan dan kebenaran.